MilenialPos.com – Bukan netizen Indonesia namanya, apabila tidak memperhatikan sesuatu dengan sedetail mungkin. Baru-baru ini, tatto bersimbol mata satu di tubuh seorang desainer ternama yakni Ivan Gunawan tengah menggemparkan publik. Banyak diantara netizen yang menduga bahwa simbol tersebut adalah Illuminati.
Seringkali diartikan sebagai penyembah setan, ternyata Illuminati sendiri merupakan nama dari sebuah organisasi rahasia. Hal tersebut senada dengan pernyataan (Mahfira Intan:2017) yang berbunyi “Illuminati adalah sebuah organisasi rahasia yang mengendalikan media, pendidikan, ekonomi, sosial, bisnis, dan politik dunia. Dengan kekuasaannya tersebut, Illuminati bertujuan untuk menghancurkan seluruh tatanan-tatanan di dunia dan menggantikannya dengan Tatanan Dunia Baru, yakni perwujudan agama sekular, upaya untuk menyingkirkan Tuhan dan menggantikannya dengan Setan, dalam hal ini adalah Lucifer, Tuhan Illuminati.”
Mengetahui bahwa dirinya tengah diperbincangkan khalayak ramai. Desainer yang juga seorang artis, pelawak, presenter, dan penyanyi ini banyak diminta oleh netizen untuk menghapus tatto miliknya itu.
Sang “Super Duper Mega Bintang” yang dikabarkan dekat dengan Ayu Tingting memberikan tanggapannya melalui story Instagram milik pribadinya. Disebutkan pula oleh artis yang akrab dipanggil Igun agar netizen selalu diberikan kesehatan. Ia juga menyebutkan keheranannya akan tatto yang baru menjadi buah bibir masyarakat tersebut. Lantaran tatto miliknya itu sudah berusia puluhan tahun.
Meski tidak mengklarifikasi secara penuh persoalan tatto bersimbol mata satu ini. Namun pria keturunan Jawa, Tionghoa, dan Belanda itu memberikan tanggapan bahwa tatto apapun yang berada di seluruh tubuhnya adalah hak pribadinya. “Gue mau tatto mata kek … kuping kek … idung kekk di badan, badan gue … duh tatto dah puluhan tahun baru rame deh ❤️❤️❤️ sehat sehat yah” tandas Igun.
Dari peristiwa ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa menjadi seorang public figur memanglah tidak mudah. Segala ucapan, tindakan, serta kesehariannya selalu menjadi sorotan orang banyak. Untuk itu, diperlukan kewaspadaan yang ekstra terkait hal-hal yang memang layak untuk disajikan sebagai konsumsi publik.
Kembali kepada fitrah manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Dugaan sementara tidak bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Netizen diharapkan dapat mengkonfirmasikan lebih lanjut pada yang bersangkutan terkait hal-hal yang memang ingin ditanyakan. Akan tetapi, perlu selalu diingat bahwa setiap manusia memiliki HAM. Hak yang kita miliki juga memiliki batas, dan Hak yang dimiliki oleh orang lain adalah batasnya. Untuk itu, batasan-batasan tersebut harus selalu menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan dan melaksanakan sesuatu.
Ingatlah untuk selalu tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan.
Gunakan maskermu, selamatkan nyawamu, dan ciptakan karyamu.
Salam Berkarya, Salam Milenial.
