Kabar

Ahmad Zakiyuddin Bagikan Strategi Penulisan Jurnal Internasional dalam Webinar Nasional

MIlenialpos.com – Perkumpulan Dosen Peneliti indonesia (PDPI) bekerjasama dengan Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) dan Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) Menyelenggarakan Webinar Nasional pada Senin, 22 November 2021 melalui Zoom Meeting dengan mengambil tema : “Aktualisasi Dosen dalam Tridarma Perguruan Tinggi”.

Hadir sebagai pemateri, Ketua Umum DPP Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) yang juga Akademisi Fisip Universitas Langlangbuana Dr. Ahmad Zakiyuddin, S.IP., M.I.Kom, Ketua Perkumpulan Dosen Peneliti Indonesia (PDPI) sekaligus ketua LPM Pascasarjana Universitas Islam Syekh Yusuf Dr. Sutarman, ST., S.Kom., MM., Ketua Umum Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) Dr. Endang Samsul Arifin, S.H.I., M.Ag., Wakil Ketua Perkumpulan Dosen Peneliti indonesia (PDPI) yang juga dosen pascasarjana Institut Madani Nusantara Dr. Cecep Hilman, M.Pd., dan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Dosen Metodologi Peneltian Indonesia (ADMPI) Prof. Dr. Sugiono, M.Pd.

Dalam pemaparannya Ahmad Zakiyuddin membagikan materi dengan tema “How To Make Good Paper: Penulisan Artikel pada Jurnal Bereputasi” yang terdiri dari tiga poin penting yaitu: 1. kenapa perlu menulis artikel ilmiah (hasil penelitian) kita pada jurnal ilmiah internasional?, 2. apa kriteria suatu artikel ilmiah bisa diterima di suatu jurnal ilmiah bertaraf internasional?, dan 3. bagaimana cara menulis artikel ilmiah pada jurnal internasional/ bereputasi?.

“Perlunya menulis artikel ilmiah (hasil penelitian) kita pada jurnal ilmiah internasional berkaitan dengan Suatu survei oleh Scientific American di tahun 1994 menunjukkan bahwa kontribusi ilmuwan Indonesia pada khasanah pengembangan dunia ilmu setiap tahunnya hanyalah sekitar 0.012%, yang jauh berada di bawah Singapura yang berjumlah 0.179%, apalagi kalau dibandingkan dengan USA yang besarnya lebih dari 25%. Dengan demikian, rendahnya publikasi ilmiah peneliti di perguruan tinggi di Indonesia di jurnal ilmiah bereputasi internasional merupakan faktor penting terhalangnya perguruan tinggi Indonesia masuk ke world class university.” Ungkap Zaki dalam pengantarnya.

Zaki menambahkan tidak semua artikel dapat diterima di sebuah jurnal internasional, melainkan ada suatu kriteria yang harus dipenuhi agar artikel tersebut bisa dimuat dalam sebuah jurnal internasional. Kriteria tersebut adalah harus menjadi minat internasional, bukan hanya kepentingan lokal saja, dan keuniversalan ilmu yang ditulis. “Kemudian ciri yang jelas adalah bahwa editorial board berasal dari berbagai negara atau paling tidak mempunyai consulting editor dan reviewer dari berbagai negara dan peredaran jurnal tersebut berskala internasional selain penyumbang naskah berasal dari berbagai negara atas kehendak sendiri.” Tambah Zaki.

Selanjutnya Zaki memaparkan mengenai tahap penulisan artikel pada jurnal bereputasi. “Pada tahap pertama yaitu penulisan title page atau judul, pada title page biasanya ditulis : nama penulis dan alamat lembaga di mana, penelitian dilakukan, alamat penulis korespondensi, umumnya running head title juga akan ditulis pada halaman ini. Kemudian pada tahap kedua yaitu penulisan badan artikel yang berisi : abstract dan keywords, introduction, material and methods, results and discussion atau results terpisah dari discussion, acknowledgement, reference.” Jelas Zaki.

“Kemudian tahap selanjutnya adalah penulisan abstact and keywords, pada bagian ini biasanya ditulis : format abstract (kapital, tebal, tengah atau tepi kiri), ada beberapa jurnal yang tidak mengharuskan, menulis judul abstract, lihat contoh penulisan pada contoh artikel, abstract merupakan ringkasan penting keseluruhan penelitian yang meliputi tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dalam bentuk singkat namun jelas abstract, untuk diketahui, abstract inilah yang biasanya digunakan dalam abstracting untuk retrieval system baik secara elektronik maupun cetak, jumlah kata maksimum dalam suatu abstract umumnya dibatasi antara 100 dan 250 kata, umumnya abstract ditulis dalam kalimat past tense, dan abstract biasanya ditutup dengan keywords.” Pungkas Zaki.

Zaki melanjutkan, “tahapan keempat adalah menulis introduction, introduction mengandung pengantar kenapa kita melakukan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian introduction jangan disamakan dengan tinjauan pustaka, rujukan pada penelitian lain yang berkaitan dengan hasil lebih baik ditunda dalam discussion biasanya jumlah kata dalam introduction dibatasi sekitar 250, dan pada sebagian besar jurnal bagian introduction ditulis dalam kalimat present tense. Kemudian pada tahap kelima adalah material and methods, yaitu kesahihan hasil yang anda peroleh ditentukan oleh materi dan pendekatan metode yang anda gunakan, jelaskan secara rinci materi dan metode yang digunakancukup rinci sehingga orang lain hanya dengan membaca bisa mengulangi percobaan persis seperti yang anda lakukan, penggunaan prosedur yang sudah baku bisa dirujuk saja, materi dan metode bisa mengandung tabel atau skema atau gambar yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, jelaskan prosedur analisis statistik yang digunakan, dan material and methods ditulis dengan kalimat past tense.”

“Langkah selanjutnya adalah menulis result and discussion. Ada jurnal yang mengharuskan pemisahan results dari discussion, atau menyatukan results and discussion, ada pula yang menyerahkan kepada penulis, kalau results terpisah dari discussion, bagian results semata-mata hanya menyajikan hasil penelitian tanpa harus membahasnya, embahasan baru dilakukan di discussion, pembahasan jangan terlalu berspekulasi, dan juga biasanya discussion akan ditutup dengan conclusion.” Tambah Zaki.

Kemudian Zaki menambahkan, “dalam mengambil conclusion atau simpulan jangan berspekulasi, Simpulan harus didasarkan atas fakta hasil penelitian. Selanjutnya ada Acknowledgement umumnya ditempatkan sebelum daftar pustaka, dalam acknowledgement perlu disebutkan lembaga pemberi dana (beserta nomor kontraknya) sebagai dokumentasi, pengakuan kontribusi individu atau lembaga yang berarti dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan.”

“Terakhir, tahap dalam penulisan artikel pada jurnal bereputasi adalah penulisan Reference atau referensi, penyusunan daftar pustaka terdiri atas dua jenis : Penomoran & Alfabetis. Dalam penulisan daftar pustaka selalu mengacu pada instruction for authors yang perlu dicermati adalah nama penulis, tahun penerbitan, judul, sumber, dan halaman.“ Tutup Zaki.

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close