Kabar

Jantung Deg-degan Tak Beraturan, Awas Serangan Aritmia!

MILENIALPOS.com – Setiap orang pasti pernah merasakan kondisi ketika jantung deg-degan dan berdebar tak beraturan. Namun kamu harus waspada jika kondisi ini sering terjadi!

Jantung deg-degan tak beraturan ini bisa saja merupakan serangan aritmia (arrhythmia). Yuk cari tahu lebih lanjut apa itu aritmia.

Konsultan Intervensi Jantung dan Aritmia dari Eka Hospital BSD, dr Ignatius Yansen menjelaskan, aritmia adalah gangguan irama jantung yang membuat detak jantung jadi lebih cepat, sangat lambat, atau tidak teratur.

“Aritmia atau gangguan irama jantung ini bisa diderita oleh semua kalangan usia, mulai dari bayi baru lahir hingga usia sangat lanjut,” kata Yansen dalam diskusi media di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Dalam kenyataannya, menurut Yansen, aritmia masih belum banyak dipahami oleh masyarakat. Pasalnya, masyarakat lebih familiar dengan penyumbatan dan koroner jika berbicara tentang sakit jantung.

Karena belum banyak dipahami, banyak orang yang mengira jantung yang berdebar kencang terjadi akibat masalah lain. Terlebih mereka tidak punya hitungan pasti ketika serangan jantung berdebar itu terjadi.

Padahal, kata Yansen, gangguan irama jantung itu bisa menimbulkan dua risiko. Pertama stroke, yaitu risiko stroke dan kedua menyebabkan gumpalan darah.

Yansen menambahkan, serangan aritmia bisa terjadi dalam tiga bentuk, yaitu detak jantung terlalu cepat (150-200 kali per menit), terlalu lambat (di bawah 60 kali per menit), dan detak jantung tidak beraturan.

“Aritmia yang sering terjadi adalah Atrial Fibrilasi, yaitu gangguan irama jantung yang tidak beraturan. Ini biasa terjadi pada orang dengan usia lanjut,” imbuhnya.

Gejala dan Penyebab Aritmia

1739978793-Dr-Ignatius-Yansen-Spesialis-Aritmia-Eka-Hospital-BSD.jpgKonsultan Intervensi Jantung dan Aritmia dari Eka Hospital BSD, dr Ignatius Yansen. (Sumber : Urbanasia)

Yansen mengatakan, pasien dengan aritmia seringkali mengalami dilema, yaitu ketika periksa tanpa gejala maka hasil pemeriksaan akan menunjukkan jantungnya baik-baik saja.

Untuk itu, Yansen menganjurkan setiap orang memiliki alat pengukur detak jantung, salah satunya smartwatch yang memiliki fitur EKG.

Seperti penyakit pada umumnya, aritmia juga memiliki beberapa gejala, seperti:

  • Jantung berdebar
  • Detak jantung lambat atau cepat
  • Pusing
  • Pingsan tanpa sebab
  • Sesak napas
  • Nyeri pada dada
  • Kelelahan ekstrem

Terkait penyebab, Yansen menyebutkan bahwa aritmia terjadi karena adanya gangguan pada sistem ‘kelistrikan’ jantung.

“Agar bisa memompa darah dengan baik, jantung mendapatkan impuls listrik untuk berkontraksi dan relaksasi. Saat impuls terganggu, ‘perintah’ memompa jadi tidak optimal, akibatnya daya pompa jantung berkurang,” lanjut Yansen.

Kondisi tersebut, lanjutnya, akan menyebabkan darah yang dialirkan jantung jadi kurang maksimal. Ketika organ tidak mendapat asupan darah, saat itulah aritmia terjadi.

Lalu, ada beberapa hal yang menyebabkan sinyal listrik ke jantung terganggu, antara lain:

  • Elektrolit tidak seimbang
  • Serangan jantung
  • Sumbatan pada pembuluh darah jantung
  • Perubahan struktur jantung
  • Penyakit katup jantung
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Sleep apnea
  • Obat-obatan tertentu
  • Merokok, alkohol, dan kebanyakan kafein

Meski begitu, Yansen menyebut bahwa tidak semua jenis aritmia perlu pengobatan. Pasalnya, beberapa serangan aritmia cukup ringan tidak mempengaruhi kualitas hidup.

“Bahkan beberapa di antaranya bisa membaik dengan pola hidup yang lebih baik,” katanya.

Namun untuk aritmia yang memerlukan pengobatan, Yansen menyebut ada beberapa pilar pengobatan, yaitu:

  • Konsumsi obat-obatan
  • Perubahan gaya hidup
  • Terapi, seperti ablasi jantung, pemasangan ring, atau kardioversi
  • Pemasangan alat pacu jantung

Eka Hospital merupakan jaringan rumah sakit di Indonesia yang memiliki Aritmia Center. Saat ini ada 4 dokter spesialis aritmia yang berpraktik di Eka Hospital.

Sumber : Urbanasia

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close