MilenialPos.com – Halo Sobat Milenial! Kembali lagi bersama penulis milenial ini. Yah, seperti yang sobat ketahui bahwasanya saat ini penulis masih menyandang status sebagai seorang mahasiswa/i. Status menikahnya nanti yaa hehe, ditunggu aja! Kalau udah siap mental-finansial-fisik-sosial-dll tapinya hihi.
Eits, back to topik! Sebagai seorang mahasiswa/i, penulis seringkali diminta oleh teman-teman seperjuangan untuk memberi contoh terkait bagaimana tata cara yang baik dalam menghubungi dosen! Penasaran kan?!
Pada dasarnya, etika menghubungi dosen sama seperti etika-etika ketika kita berusaha menghubungi pihak lain secara formal.
Simplenya, cara berkomunikasi memang terdiri dari tiga macam bagian:
Yang pertama adalah bagian pembukaan.
Pada pembukaan, biasakan untuk mengucapkan salam. Baik “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swastiastu, Namo Budaya, atau Salam Kebajikan” kemudian bisa disisipkan dengan ucapan selamat pagi/siang. Perlu menjadi catatan bahwa waktu untuk berkomunikasi yang baik adalah pada saat jam kerja yang umum yaitu 07.30 – 16.00 WIB.
Jika memang terdapat keperluan mendesak, usahakan bahwa hal tersebut tidak melebihi pukul 19.00 WIB. Mari, membiasakan diri untuk menghargai waktu seseorang. Terlebih lagi, ketika orang tersebut adalah dosen kita atau orang tua kita di kampus.
Yang kedua adalah bagian isi.
Pada bagian isi, hal pertama yang perlu kita tuangkan adalah identitas kita. Nama-NIM-Jurusan-Semester, selain sebagai etika dasar hal ini juga bermanfaat agar bapak dan ibu dosen dapat lebih mengenali kita dan pesan yang kita berikan tidak dianggap sebagai spam atau tanpa pengenal.
Meski sepele, namun kita perlu berhati-hati. Hal sepele inilah yang justru seringkali kita lupakan. Lupa memperkenalkan diri, sehingga bapak dan ibu dosen yang kita tuju harus menanyakan kembali siapa mahasiswa/i yang menghubungi beliau saat ini. Maka dari itu, ini perlu dicatat dan diingat baik-baik ya Sobat!
Kemudian, sampaikan maksud dan tujuan kita dengan bahasa yang jelas. Agar tidak terdapat miskomunikasi didalamnya. Sehingga apa yang kita sampaikan dalam pesan tersebut, dapat lebih dipahami dan ditindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan kita.
Yang ketiga adalah penutup.
Jangan pernah lupa untuk menyampaikan permohonan maaf, apabila masih terdapat bahasa/kata/hal yang kurang berkenan baik sengaja maupun tidak. Ini akan menambah kesanmu, sebagai seseorang yang terdidik dengan baik. Kemudian, sampaikan rasa terimakasih atas perhatian yang sudah diberikan oleh bapak dan ibu dosen yang kita cintai. Setelahnya, ucapkan kembali salam penutup.
Yah, memang se-simple itu. Akan tetapi, cukup sulit untuk dilakukan apabila belum terbiasa melakukannya. Untuk itu, kamu hanya perlu untuk membiasakan diri berkomunikasi dalam format-format diatas. Baik kepada bapak dan ibu dosen, maupun kepada pihak-pihak lainnya.
Secara singkat, bisa disebutkan sebagai berikut:
Pembukaan : Berisi salam
Isi : Berisi identitas dan maksud serta tujuan
Penutup : Berisi permohonan maaf dan ucapan terimakasih beserta salam
Meski tidak menjadi acuan utama, akan tetapi caramu berkomunikasi dapat mencerminkan kualitas dari attitude yang kamu miliki.
Jannatul Ma’wah
Itulah tata cara menghubungi bapak dan ibu dosen yang pernah penulis praktikan selama ini.
Mudah kan?! Untuk mendapatkan tips lainnya Sobat Milenial bisa memantau terus postingan terupdate dari Milenial Pos 🖤
Salam Berkarya. Salam Milenial