rockmagz

Nelusurin Sejarah dan Perkembangan Scene Melodic Punk Bandung lewat Buku ‘Don’t Read This!’

MilenilPos.com – Buat yang doyan sama musik melodic punk, pop-punk, dan style turunannya, terus penasaran sama gimana sejarah perkembangannya di scene lokal, kalian bisa cek buku berjudul Don’t Read This!: Catatan Melodic Punk Bandung dari Masa ke Masa yang baru aja dirilis oleh publisher independen Bukune.

Buku tulisan jurnalis dan musisi asal Bandung, Prabu Pramayougha ini jadi arsip dan dokumentasi yang menarik soal scene musik lokal Bandung, terutama melodic punk, yang punya pengaruh yang signifikan di dekade 90an dan awal 2000an di Indonesia. Buku ini juga jadi another proper documentation soal scene cutting-edge/independent/underground music yang beberapa tahun terakhir udah mulai bermunculan, entah itu dalam bentuk buku, website, maupun film atau video.

Sebagai gitaris dan vokalis band yang juga ngebawain style musik yang punya roots dan style yang nggak jauh dari yang dia bahas di bukunya, Don’t Read This jadi upaya Prabu buat ngelacak gimana musik yang dulu sempet dianggap ngerepresentasiin youth culture di eranya bisa nyampe di Bandung, berkembang, dan bisa dibilang meledak.

Prabu bilang kalau niat bikin buku ini udah ada dari tahun 2017, tapi baru dikerjain selama setahun belakangan. Soal alasannya kenapa nulis buku ini, dia juga menyatakan,

“Sesederhana pengen mencatat aja kancah musik yang penting buat hidup saya sih. Enggak bisa dipungkiri bahwa musik-musik dari banyak band “melodic” punk Bandung, teh, jadi musik yang menemani saya dari zaman sekolah di berbagai situasi dan kondisi. Jadi udah naluriah aja buat nulis tentang sesuatu yang seenggaknya penting buat hidup saya sendiri.”

Buku ini berisi cerita dan insight menarik dari para pelaku scene melodic punk-nya sendiri di Bandung yang ngebahas dinamika yang terjadi di scene-nya saat itu dan gimana pengaruhnya sampe sekarang. Nama-nama kayak Rocket Rockers, The Marmars, Nudist Island, Sendal Jepit, Closehead, Disconnected, Buckskin Bugle, Rotten To The Core, Rosemary, Faceless, hingga label No Label Records, jadi highlight dalam buku ini.

Don’t Read This juga nggak hanya ngasih banyak informasi mendalam dari orang-orang yang terlibat di scene-nya, namun ada juga beberapa orang dari scene musik cutting-edge Bandung yang beririsan dan punya relasi sama scene melodic punk tersebut. Beberapa narasumber yang terlibat dalam buku ini antara lain Arian Arifin (Seringai), Helvi Sjarifuddin (FFWD Records), Ucay (ex-Rocket Rockers), sampai ke tokoh “cult melodic punk lokal seperti Maruli Hasiholan (The Marmars) dan Muhammad Fitrah (Teh Cellups).

Buku Don’t Read This! udah available via webstore Bukune.

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close