TransKampus

Ratusan Siswa SMKN 2 Surakarta Terancam Gagal SNBP karena Sekolah Telat Finalisasi PDSS

MILENIALPOS.com – Sekolah telat finalisasi PDSS, ratusan siswa kelas 12 SMKN 2 Surakarta terancam gagal ikut SNBP

Kegagalan tersebut diduga disebabkan ulah pihak sekolah yang lalai karena belum menyelesaikan proses finalisasi ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Hal tersebut menyulut amarah para murid kelas 12 di SMKN 2 Surakarta sehingga mereka secara kompak melakukan aksi demonstrasi di depan sekolah pada Senin, 3 Februari 2025.

Para siswa siswi gelar aksi demo depan sekolah sebagai bentuk protes

Pada aksi demonstrasi yang digelar ratusan siswa siswi tersebut, mereka memprotes kelalaian pihak sekolah yang membuat mereka terancam gagal masuk perguruan tinggi negeri jalur undangan.

Dalam sejumlah cuplikan video yang beredar di media sosial, para siswa memasang sejumlah spanduk yang mengekspresikan protes mereka atas kesalahan fatal pihak SMKN 2 Surakarta.

Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan ‘Guru lalai, kami terbengkalai’, ‘Oknum Perenggut Mimpi’, ‘RIP SNBP’, hingga ‘pray for stemsa’.

Sedang menunggu surat resmi untuk dapat keringanan waktu dari Kemdiktisaintek

Setelah aksi protes yang dilakukan ratusan murid tersebut viral di sejumlah media sosial, Antara melansir SMKN 2 Surakarta mendapat keringanan waktu selama dua hari untuk menyelesaikan finalisasi PDSS.

Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah diklaim telah melaporkan kasus kelalaian para guru dan memohon keringanan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Namun, keputusan keringanan dengan perpanjangan waktu ini baru bisa dilakukan setelah pihak sekolah mendapat surat resmi.

“Informasinya diperpanjang, tapi nunggu info resmi dulu. Belum bisa mendaftar, masih nunggu surat resmi juga,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Nurgiyanto di Solo, sebagaimana yang diberitakan Antara, Selasa, 4 Februari 2025.

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close