Life Style

Sebelum Jadi Food Influencer, Cek Etika Mengulas Makanan dan Restoran

MILENIALPOS.com – Di era digital, mengulas makanan tak lagi terbatas pada tulisan di media atau tayangan televisi. Dengan hadirnya media sosial, siapa pun kini bisa membagikan pengalaman kuliner mereka secara instan. Satu unggahan tentang hidangan yang menggugah selera dapat menarik pelanggan baru ke sebuah restoran.

Sebaliknya, ulasan kritis yang viral berpotensi merusak reputasi tempat makan dalam hitungan jam. Dampaknya bisa sangat besar, terutama bagi bisnis kuliner yang masih berkembang. Dalam situasi ini, etika dalam memberikan ulasan menjadi hal yang semakin penting agar ulasan tetap objektif dan bertanggung jawab.

Pakar kuliner William Wongso menegaskan bahwa membangun sebuah restoran bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kerja keras, modal besar, serta waktu yang panjang untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan. Namun, satu ulasan negatif yang disampaikan tanpa pertimbangan bisa menghancurkan usaha yang telah dirintis dengan susah payah.

Di sisi lain, ulasan yang jujur dan bertanggung jawab justru bisa membantu restoran berkembang dan meningkatkan pendapatan. “Kembali lagi, etika dalam me-review makanan itu tujuannya apa,” ujar William mengutip dari Hypeabis.id pada Minggu (9/3/2025).

Dia menuturkan, di era media sosial saat ini, ada banyak orang membuat konten agar jumlah pengikutnya mengalami kenaikan. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan endorse atau lainnya yang membuat penghasilan naik.

Salah satu cara untuk membuat pengikut mengalami peningkatan adalah dengan mengunggah konten yang heboh. Tidak bisa dimungkiri bahwa konten yang heboh atau bernuansa konflik menyita perhatian banyak orang.

Meskipun begitu, dia meyakini tidak semua pengulas makanan di media sosial hanya membuat konten yang merugikan lantaran masih ada reviewer makanan atau restoran yang baik dan benar. Untuk para pengulas makanan di restoran atau rumah makan, berikut sejumlah etika dari William Wongso yang mungkin bisa diikuti.

Etika dalam Mengulas Makanan di Media Sosial

1. Fokus pada Kritik yang Membangun
Saat mengunggah ulasan di media sosial, sebaiknya berfokus pada hal-hal positif. Jika menemukan kekurangan, lebih bijak menyampaikannya langsung kepada pemilik usaha daripada menjadikannya konten publik yang dapat merugikan restoran.

2. Gunakan Standar yang Tepat
Pastikan menggunakan standar yang sesuai saat mengulas makanan atau restoran. Misalnya, jangan menilai rumah makan sederhana dengan standar restoran mewah. Setiap tempat memiliki target pasar yang berbeda, sehingga perbandingan harus adil.

3. Ulasan yang Jujur Tanpa Imbalan
Mengulas makanan sebaiknya dilakukan secara objektif dan tanpa meminta bayaran. Sebaiknya, datang ke restoran tanpa pemberitahuan dan membayar sendiri untuk memastikan pengalaman yang autentik.

4. Bekali Diri dengan Pengetahuan Kuliner
Sebelum memberikan ulasan, penting untuk memahami dasar-dasar kuliner. Teknik memasak yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda, meskipun menunya sama. Selain itu, pengalaman makan di restoran tentu berbeda dibandingkan dengan menikmati hidangan yang sama di rumah. Ingat, selera setiap orang juga bisa berbeda-beda.

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close
Close