Kabar

Rapat Kerja Yayasan Al-Ghifari Bahas Pencegahan Penularan Covid-19

Milenialpos.com – Rencana belajar tatap muka pada Tahun Ajaran 2020-2021 yang sedianya dimulai bulan Januari 2021 telah resmi dibatalkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pemerintah Kota Bandung juga sudah memastikan tidak ada belajar tatap muka selama enam bulan kedepan atau semester genap Tahun Ajaran 2020-2021.

Pemerintah pusat atau daerah memutuskan untuk melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.

Menyikapi hal tersebut Yayasan Al-Ghifari yang merupakan institusi pendidikan yang menaungi jenjang pendidikan mulai RA/TK, SD, SMP, SMA, SMK Plus Al-Ghifari, STMIK Jabar, Universitas Al-Ghifari, PIKMA Al-Ghifari dan BLK Komunitas Al-Ghifari menggelar Rapat Kerja pimpinan, selama 2 hari, Kamis dan Jum’at (7-8/1/2021).

Rapat kerja yang digelar di Kampus 4 Al-Ghifari, Jl. Inspeksi Pengairan No. 23, Kel. Cisaranten Kulon, Kec. Arcamanik, Kota Bandung diikuti oleh pengurus Yayasan Al-Ghifari, para Direktur di lingkungan Yayasan Al-Ghifari, Kepala Kantor Sekretariat dan para Kabiro di lingkungan Yayasan Al-Ghifari.

Selain mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama 1 semester (ganjil) Tahun Ajaran 2020-2021, rapat kerja Yayasan Al-Ghifari membahas poin-poin penting terkait kelembagaan, termasuk program kerja yayasan dan unit garapan yang ada di lingkungan Al-Ghifari, khususnya pencegahan penularan Covid-19 dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama 1 semester kedepan.

Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Al-Ghifari, Dr. H. Tom Maskun, M.Pd, saat membuka Rapat Kerja Yayasan Al-Ghifari, Kamis (7/1/2021).

Tom Maskun menyampaikan pihaknya akan selalu mendukung dan mentaati segala kebijakan yang diambil pemerintah, selama kebijakan tersebut demi kepentingan dan kebaikan bersama rakyat Indonesia umumnya dan warga Kota Bandung khususnya.

Terkait upaya pencegahan penularan Covid-19, Tom Maskun menyebutkan selama ini pihaknya tetap melaksanakan protokol kesehatan.

“Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia harus ditekan semaksimal mungkin. Salah satu cara utamanya adalah dengan menerapkan perilaku hidup disiplin. Maka, selalu ingat pesan ibu dengan melakukan langkah 3M yaitu selalu mencuci tangan dengan sabun, selalu memakai masker dan menjaga jarak. Ini sebagai upaya mencegah sekaligus memutus rantai penularan Covid-19”, katanya

Lebih lanjut ia menjelaskan membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar Covid-19 dapat ditekan penyebarannya. Namun, dibutuhkan perilaku disiplin dari dari sendiri, juga sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran.

“Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan. Sayangi dan lindungi diri kita, keluarga kita dan lingkungan sekitar kita”, pesan Tom Maskun.

Tom Maskun mengungkapkan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, pihaknya terus melakukan berbagai cara pencegahan termasuk pembatasan aktivitas kegiatan kampus.

“Untuk mencegah penularan Covid-19, selama ini kami melakukan secara rutin penyemprotan cairan disinfektan di semua kampus Al-Ghifari, termasuk penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar kampus. Selain itu kami juga menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer dan melakukan pengecekan suhu tubuh bagi yang beraktivitas di kampus”, tegasnya.

Untuk mendeteksi keberadaan Covid-19, Tom Maskun menyebutkan pihaknya melakukan tes Covid-19 kepada pegawai di lingkungan Yayasan Al-Ghifari

“Dalam upaya deteksi dini keberadaan Covid-19, kami telah melakukan rapid test kepada para pegawai di lingkngan Yayasan Al-Ghifari. Apabila hasilnya ada yang reaktif kami rujuk untuk segera lakukan tes swab”, ujarnya.

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close