MilenialPos.com – BTS mendapatkan tugas kenegaraan. Boyband peraih nominasi Grammy Awards ini dipilih oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, sebagai utusan khusus negara tersebut dalam hal diplomasi publik.
Secara khusus, seperti diberitakan Yonhap pada Rabu (21/7), BTS disebut memiliki kapasitas sebagai “utusan khusus presiden untuk budaya dan generasi masa depan”.
Juru Bicara Cheong Wa Dae, Park Kyung-mee, mengatakan RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook akan diutus untuk menghadiri pertemuan internasional besar, termasuk sesi ke-76 Majelis Umum PBB pada September 2021.
“Mereka akan mengirimkan pesan penghiburan dan harapan bagi kaum muda di seluruh dunia dan juga bergabung dengan berbagai kegiatan tentang isu-isu lingkungan, kemiskinan, ketidaksetaraan, dan penghormatan terhadap keragaman,” kata Park Kyung-mee seperti diberitakan Yonhap.
Park Kyung-mee menyebut penunjukkan BTS diharapkan dapat membantu Korea Selatan meningkatkan status globalnya sebagai negara terkemuka di era pasca pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, penunjukkan ini juga menjadi bagian dari upaya mempublikasikan inisiatif Korea Selatan dalam menangani masalah global untuk generasi mendatang, termasuk keberlanjutan pertumbuhan melalui kemitraan dengan spesialis di sektor swasta.
Pada September 2020, BTS untuk kedua kalinya menyampaikan pidato khusus di mimbar sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kala itu, mereka menjadi tamu undangan Group of Friends of Solidarity for Global Health Security.
Group of Friends of Solidarity for Global Health Security merupakan inisiatif yang diluncurkan Korea Selatan pada 2020 untuk mendiskusikan masalah keamanan kesehatan, termasuk Covid-19.
Kelompok ini melibatkan 40 negara anggota PBB, termasuk Korsel, Denmark, Sierra Leone, Qatar, dan Kanada.
Pada 2018, mereka naik mimbar sidang Majelis Umum PBB dalam rangka pembukaan acara Generation Unlimited UNICEF. Dalam pidato tersebut, BTS mengajak pemuda sedunia untuk mengikuti suara hati dan melihat diri dengan kacamata sendiri.
Pidato BTS dalam sidang tersebut dianggap begitu berpengaruh bagi anak muda sampai-sampai menjadi materi pelajaran sekolah di tiga negara, yaitu Korsel, Singapura, dan Vietnam.
Source : CNN Indonesia
