ArtikelKampus

Catat! Ini Contoh Pembuatan Esai Pengajuan Beasiswa atau Permohonan Bantuan Biaya Uang Kuliah Tunggal

MilenialPos.com – Mahasiswa diwajibkan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama masa studinya. Tak jarang, banyak diantara mereka yang mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan tersebut. Akan tetapi, semangat belajar tinggi yang disertai dengan secercah harapan membuat para mahasiswa tidak mudah menyerah. Berbagai cara akan dilakukan untuk dapat melanjutkan masa studinya. Dengan tekad nyata dan keyakinan penuh, semua itu tentu saja demi merubah masa depan menjadi lebih baik.

Tak dapat dipungkiri oleh siapapun, bahwasanya dalam menempuh pendidikan tinggi diperlukan biaya yang tidak sedikit. Bersamaan dengan itu, kondisi perekonomian banyak masyarakat sedang terhimpit. Apabila kita tidak saling bahu-membahu dalam membantu sesama. Maka yang akan timbul selanjutnya adalah kehancuran. Untuk mencegah semua itu, ilmu pengetahuan beserta wawasan yang luas sangat diperlukan.

Apabila kondisi perekonomian keluarga, tidak memungkinkan untuk memenuhi biaya kuliah. Maka yang perlu dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan mengajukan permohonan beasiswa. Mulailah membiasakan diri untuk menggali informasi dari berbagai sumber. Untuk memaksimalkan upaya permohonan beasiswa tersebut buatlah list (daftar) mengenai peluang beserta segala persyaratan yang ada. Kemudian buatkan skala prioritas dari semua list itu. Pastikan kamu menjadikan beasiswa dengan peluang yang lebih besar sebagai prioritas utamamu.

Tak jarang, penyedia beasiswa mewajibkan calon penerimanya untuk membuat esai. Tujuannya adalah untuk menentukan skala prioritas. Hal ini terjadi lantaran seringkali terdapat kesenjangan antara pendaftar dengan jumlah uang yang tersedia. Meskipun esai tidak menjadi penilaian utama. Akan tetapi, esai yang kamu buat akan menggambarkan bagaimana kamu sangat membutuhkan beasiswa tersebut. Maka dari itu, pastikan bahwa kamu membuat esainya sebaik mungkin.

Perlu menjadi catatan bahwa esai yang kita buat harus menyesuaikan karakteristik dari penyedia beasiswa atau bantuan Uang Kuliah Tunggal.

Berikut ini adalah contoh esai yang penulis buat guna menerima bantuan biaya UKT. Adapun penyedia bantuan tersebut adalah organisasi mahasiswa beralirkan Islam. Dimana sumber dana yang diberikan berasal dari Gerakan Donasi.

AKU BUTUH DITOLONG

Oleh Jannatul Ma’wah

Memasak agar-agar menjadi sebuah rutinitas setiap malam bagi mahasiswi yang memiliki 6 (enam) orang adik. Menyandang status sosial sebagai anak dari keluarga tidak mampu, membuat mahasiswi dengan ciri khas kulit sawo matang ini menjadi seseorang yang gigih belajar. Tidak hanya itu, mahasiswi ini terkenal sangat gemar mengikuti berbagai kegiatan menarik.

Seperti diantaranya mengikuti berbagai ajang perlombaan, mendedikasikan diri dalam lingkup pendidikan, berkontribusi dalam beberapa komunitas sosial serta berorganisasi. Mahasiswi tersebut adalah diri saya yang saat ini hendak menempuh semester 7 (tujuh). Jannah, merupakan nama pemberian orang tua saya yang sangat bagus. Akan tetapi, sangatlah berat untuk seorang saya yang masih sangat jauh dalam tuntunan agama. Saya menyadari secara penuh, bahwa kebenaran selalu datang dari Allah SWT. Sedangkan, salah dan kelirunya adalah kekhilafan saya semata sebagai seorang manusia.

Secara ekonomi, saya tergolong sebagai kaum fakir miskin dan duafa. Dalam memenuhi kebutuhan primer, orang tua saya kerap mengalami kesulitan. Hanya untuk sesuap nasi guna menghidupi ketujuh orang anaknya. Seringkali orang tua saya harus menahan malu untuk sekedar meminjam uang kepada tetangga atau kerabat serta saudara. Dengan penghasilan rata-rata 50.000/hari, terhitung sebelum masa pandemi. Penghasilan yang dimiliki orang tua saya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tidak jarang kami juga harus berpuasa, serta rentan terusir dari rumah kontrakan yang kami sewa lantaran kesulitan dalam membayarnya.

Bekerja sebagai pedagang keliling, ayah saya sudah banyak berkorban serta menyerahkan jiwa dan raganya dalam berjuang menafkahi seluruh anggota keluarga. Keinginan yang kuat untuk merubah nasib keluarga, membuat saya memaksakan diri agar tetap dapat berkuliah. Berbagai layanan beasiswa saya ajukan. Namun, tidak begitu banyak hasil yang saya dapat. Anggaran yang saya terima dengan kebutuhan yang saya miliki tidak berbanding lurus.

Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga, yang berhasil mendidik anak-anaknya untuk tetap tidak berbuat kejahatan ditengah kondisi ekonomi yang terus menghimpit. Puncak dari merosotnya kondisi perekonomian keluarga kami adalah pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan pemerintah untuk memutus rantai tali penyebaran virus Covid-19 rupanya dibarengi dengan terputusnya sumber pendapatan keluarga saya dan banyak pedagang kecil lainnya.

Saat ini, kami tidak lagi memiliki pendapatan. Niat mencari sesuap nasi untuk makan hari ini, harus bertabrakan dengan kebijakan PPKM Darurat yang saat ini diberlakukan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Jangankan untuk membiayai Uang Kuliah Tunggal dengan besaran golongan 2. Untuk makan sehari-hari pun, kami harus terus main kucing-kucingan dengan aparat agar tetap bisa berjualan. Kami tidak bermaksud untuk menentang kebijakan yang diputuskan. Akan tetapi, kondisi perut yang kosong ini memaksa kami harus tetap berjualan.

Berdasarkan kondisi keluarga saya yang tidak berpenghasilan, memiliki banyak hutang dan tanggungan, serta tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan primer. Dilengkapi dengan tekad bulat saya dalam menuntut ilmu dan pendidikan sampai kepada semangat yang saya miliki. Dengan pertimbangan tersebut, saya mengajukan diri sebagai calon penerima dari Bantuan Biaya Uang Kuliah Tunggal yang tersedia.

Akhir kata, SAYA BUTUH DITOLONG!

Note : Contoh esai ini dibuat sebelum kebijakan PPKM Darurat dilonggarkan!

Itulah salah satu contoh pembuatan esai yang diajukan guna mendapat bantuan biaya Uang Kuliah Tunggal. Secara garis besar, esai yang kita buat harus merampung beberapa hal seperti Identitas Diri, Kondisi Perekonomian Keluarga, Pengalaman Kegiatan Sosial, Kemampuan Diri, dan Alasan Pengajuan Permohonan.

Banyak Jalan Menuju Roma. Tetap semangat! Karena jalan akan selalu ada.

Penulis menyadari secara penuh bahwa artikel ini sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Untuk itu, diharapkan kepada para pembaca agar memberikan saran serta masukannya melalui kolom komentar.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan menerapkan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak).

Gunakan maskermu, selamatkan nyawamu dan ciptakan karyamu.

Salam Berkarya, Salam Milenial.

Tags

Jannatul Ma'wah

Lulusan Sarjana Pendidikan Non Formal dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,79/4.00. Pribadi yang memiliki rasa percaya diri dan semangat yang tinggi. Mampu bekerjasama dalam tim maupun secara individu. Mampu bekerja dibawah tekanan dan sangat berambisi untuk terus belajar. Memiliki banyak pengalaman baik dalam berorganisasi maupun berprestasi terutama dalam mengajar dan menulis. Ingin mengenal lebih dekat kunjungi profil Instagram @Jannah_1409 atau Jannatul.mawah1409@gmail.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close